Film Indonesia Diputar di Festival Film Indie di London

Film Indonesia Diputar di Festival Film Indie di London

Sejarah baru perfilman Indonesia terukir. Untuk pertama kalinya film Indonesia diputar di Festival Film Indie Khas Asia di London, Inggris. Khusus tahun ini Terracotta Far east Film Festival di salah satu programnya mengangkat tema "Spotlight on Indonesia" dengan menyajikan enam film Indonesia.
Enam film itu diputar selama lima hari, mulai Selasa (11/6) hingga 15 Juni mendatang. "Sang Penari" karya sutradara Ifa Ifansyah merupakan film pertama yang diputar. Puluhan pengunjung dan tamu undangan, termasuk Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya Hamzah Thayeb, hadir pada pemutaran di Institut Seni Kontemporer di Kota London itu.
Film Indonesia Diputar di Festival Film Indie di London

Film Indonesia Diputar di Festival Film Indie di London

Menurut Direktur Festival Joey Leung, perhelatan ini sudah berjalan lima tahun di London. Film Indonesia dipilih karena mereka ingin memperkenalkan kepada publik Inggris bahwa ada film berkualitas lain dan unik dari kawasan Asia Tenggara di luar film-film dari China, Korea dan Jepang yang memang sudah menguasai pasar dunia.
Ini tahun pertama bagi Joey untuk memutar film dari Indonesia, karena cukup besar audien di London yang tertarik. Joey mengaku sempat bingung memilih film dari Indonesia karena begitu banyak film berkualitas dengan tema beraneka ragam.
Dari hasil seleksi panitia memutuskan mengangkat film dengan paduan unsur historis, budaya politik dan mengangkat keindahan seni Indonesia. Selain "Sang Penari", masih ada lima film lain, dua di antaranya hasil besutan sutradara kawakan Garin Nugroho, yakni "Opera Jawa" dan "Mata Tertutup".
Juga ada film karya sutradara muda berprestasi Mouly Surya berjudul "What They don’t Talk About When They Talk About Love", "Postcard from The Zoo" garapan sutradara Edwin dan "Lovely Man" karya Teddy Soeriaatmadja.

Sutradara Ifa Ifansyah dan Hamzah Thayeb menilai ajang positif ini patut didukung. Selain untuk promosi Indonesia tentu menjadi wadah positif para sutradara Indonesia agar karyanya lebih dikenal dan diapresiasi positif oleh publik dunia, termasuk Inggris. (Devi Trianna Tobing)

Film Indonesia Diputar di Festival Film Indie di London

Previous
Next Post »