Sinopsis Film I am Hope 2016

Mia (diperankan oleh Tatjana Saphira), seorang gadis berusia 21 tahun yang mempunyai keinginan untuk membuat sebuah pertunjukan. Namun, mimpi tersebut terhalang keadaan , karena Mia telah di vonis menderita kanker, penyakit yang telah merenggut nyawa sang ibu.

Mia (Tatjana Saphira) terlahir dalam sebuah keluarga yang berkecukupan, namun kini mulai hidup ala kadarnya karena banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan almarhum sang ibu. Setelah divonis kanker, Mia merasa pengalaman terdahulunya yang kelam akan segera terulang.

Ayahnya (diperankan oleh Tio Pakusadewo)akan segera terpuruk dan keadaan ekonominya akan segera merosot, sedangkan mimpinya akan segera berakhir. Namun, Mia masih mempunyai Maia, yang selalu setia dan terus bersikap positif di samping Mia.

Sinopsis Film I am Hope 2016

Mia berusaha untuk tegar dan terus berjuang untuk melawan kanker yang di deritanya dengan menghadapi proses kemoterapi, hingga tabungan yang awalnya ia tabung untuk memfasilitasi pertunjukan yang ia impikan habis terpakai. Di antara proses perjuangan Mia melawan kanker yang di deritanya, Mia berusaha menghubungi seorang produser pertunjukan . Namun, harapannya untuk bertemu sang produser sirna, karena produser tersebut tidak berada di tempat.

Kekecewaan Mia ternyata membawa dirinya bertemu dengan seorang aktor pertunjukan bernama David (diperankan oleh Fachry Albar). Mia akhirnya menjalin komunikasi dengan David, dan David kemudian membantu Mia menyerahkan naskah pertunjukan Mia pada produser yang gagl ditemui Mia.

Mia terus berusaha menggapai mimpinya dengan dukungan dari David (diperankan Fachry Albar). Namun, Mia tetap harus beristirahat di tempat tidur dan harus segera menjalani operasi pengankatan sel kanker.

Apakah Mia akan berhasil menjalani pengangkatan kankernya ? bagaima pertunjukan yang menjadi impian Mia ? Film I am Hope telah di rilis sejak 4 februari kemarin.

Film I am Hope di bintangi aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti Fachry Albar, Tatjana Saphira, Tio Pakusadewo, dan Fauzi Baadila.

Sumber